Kamis, 03 Maret 2016

Petani IV Koto Kaya Inovasi, Selamatkan Organik Lewat Penerapan Teknologi

IV Koto - Berbagai bentuk eksploitasi terhadap alam untuk mendapatkan nilai manfaat sebesar-besarnya merupakan hal lumrah dilakukan hingga saat ini. Penggunaan zat-zat tidak ramah lingkungan pun menjadi pilihan yang telah diwariskan sejak berpuluh-puluh tahun lalu.
Berusaha tani menggunakan pupuk maupun pestisida berbahan kimia sintetis merupakan hal biasa. Dampak negatif terhadap tubuh pun semakin dirasa seiring dengan tanah yang tidak ramah lagi dan cenderung menurun produktifitasnya. 
Adalah Junaidi Imam Sati, pria kelahiran 36 tahun lalu ini turut menggagas usaha pertanian yang sehat dan ramah lingkungan di Kecamatan IV Koto. Aktif berusaha tani sebagai pekerjaan utama, Imam menjadi pembeda ditengah-tengah petani kebanyakan. Mendekatkan usaha tani secara organik pun dilakukan sejak beberapa tahun belakangan.
Memulai usaha pertanian dengan bertanam terung, pertemuannya dengan penyuluh IV Koto, Ickhsan Kurniawan menggerus pikirannya tentang pertanian organik. Banyak nilai positif yang didapat, membuat Imam semakin fokus terhadap pertanian organik dan bergabung dengan kelompok tani Mubarakah Sungai Landia, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
(Dok. Bapeluh Media Center (BMC), Monisfar,S.Sos Meninjau Langsung Inovasi Andalan Imam bersama PPL Ichsan Kurniawan,SP)
Sempat menuai cemoohan dan sindiran, namun secara perlahan dan pasti kegigihannya membuahkan hasil. Menggunakan penerapan ilmu dan teknologi yang diperoleh dari berbagai sumber, saat ini Imam memiliki sepuluh penerapan teknologi yang menjadi inovasi dan kreasi jitu dibawah binaan Ichsan Kurniawan,SP (PPL) dan Adri,SP (POPT). Menggunakan bahan-bahan dari alam, menjadi ramuan yang ramah lingkungan dan memberikan kesehatan.
Dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki saat ini, telah banyak masyarakat IV Koto yang meniru dan turut melakoni pertanian organik. Menjadi inspirator dan mediator pun harus dilakukan. Saat ini, pertanian organik di IV Koto sangat familiar dengan petani yang satu ini. 
 
Hasil lain dari jerih payahnya yakni masuknya dalam kategori Penilaian Petani Berprestasi Tahun 2016. Inovasi Imam langsung ditinjau lapang oleh Monisfar,S.Sos Kepala BP4K2P Kabupaten Agam. Apresiasi besar diperolehnya dari Kepala Bapeluh penggagas Bapeluh Media Center (BMC) tersebut. Monisfar meminta Junaidi Imam Sati tak berhenti untuk berinovasi demi mendapatkan teknologi tepat yang mampu berkontribusi dalam dunia pertanian ke depan. (Ichsan K, 3/3 2016)

PERKEMBANGAN POPULASI HAMA TIKUS

Ichsan Kurniawan,SP, M.Si Tanaman padi ( Produsen ) akan lebih cepat habis karena jumlah tikus banyak sedangkan pemangsa tikus ( Ular ) mu...