Sabtu, 06 Maret 2021

TAHUN 2021, DISTAN AGAM KEMBALI OPTIMALKAN RJIT

Salah satu komponen yang penting dalam mendukung kegiatan pertanian adalah ketersediaan air untuk lahan. Oleh sebab itu, water management yang baik sangat dibutuhkan agar bisa menyalurkan air ke lahan pertanian. Salah satu contoh water management yang bisa dilakukan adalah dengan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).



RJIT sendiri adalah bagian dari water management yang bertujuan bukan hanya untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak. Tetapi juga memaksimalkan dan meningkatkan fungsi irigasi. Sehingga luas areal tanam meningkat dan tentunya produktivitas juga bisa meningkat

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa kegiatan RJIT dilakukan untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.

Di tahun 2021, Kabupaten Agam melalui Dinas Pertanian dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan IV Koto terus berusaha meningkatkan produksi padi yang salah satunya dengan mengoptimalkan pegnuatan sarana prasarana pertanian salah satunya melalui Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di berbagai  Nagari. Salah satu Kelompok Petani Pemakai Air (P3A) yang mendapatkan kegiatan adalah P3A Pondok Sakato yang berlokasi di Jorong Sutijo Nagari Koto Gadang. Di lokasi ini sendiri memang kesulitan dalam hal pengairan. Hal tersebut mengakibatkan puluhan sawah terkendala dalam pertanaman dikarenakan irigasi yang tidak mendukung. 

RJIT menjadi sangat penting karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan air untuk lahan. Kebutuhan air untuk tanaman padi sawah mencakup perhitungan air yang masuk dan keluar dari lahan sawah. Kebutuhan ini tergantung dari jenis varietas, umur tanaman, waktu pertanaman, sifat tanahnya, teknik pemberian air, jarak ke sumber air dan luas areal yang akan diairi.

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, jumlah air yang diperlukan untuk menghasilkan produksi padi yang optimal adalah 180-300 mm per bulan. Jadi, untuk 1 periode musim tanam, dibutuhkan air sebanyak 1.240 mm. Untuk sawah irigasi, dari tanam sampai panen membutuhkan debit air yang berbeda-beda. Untuk padi yang berumur 100 hari memerlukan air 520-1.620 mm. Sedangkan padi umur 130 hari membutuhkan air sebanyak 720-2.160 mm. “Ini bervariasi, tergantung dari sistem pengelolaannya

Rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) sendiri merupkan bagian vital dari proses produksi di areal sawah. Artinya, kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi, tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi. Muaranya dengan maksimalisasi fungsi saluran tersebut, maka luas areal tanam akan bertambah. Hasil akhir yang juga diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas.

RJIT dapat dilakukan dengan swakelola. Dengan swakelola dan melibatkan masyarakat sekitar terutama Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) semangat partisipasi masyarakat semakin tinggi. Sehingga rasa tanggung jawab dan rasa memiliki saluran yang dibangun semakin baik, karena telah merasakan manfaatnya secara langsung (IKJ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERKEMBANGAN POPULASI HAMA TIKUS

Ichsan Kurniawan,SP, M.Si Tanaman padi ( Produsen ) akan lebih cepat habis karena jumlah tikus banyak sedangkan pemangsa tikus ( Ular ) mu...