Jumat, 11 Desember 2015

Kelompoktani Mubarakah Kembangkan Lagi Budidaya Cabe Merah

IV Koto (BMC) - Untuk mencapai peningkatan target produksi komoditas cabe merah, Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) berupaya untuk terus mengembangkan inovasi teknologi terutama dalam mengatasi perubahan iklim saat ini. Selalu ada teknologi yang bisa kita manfaatkan seperti pemakaian mulsa plastik perak dan sistem penanaman dengan bedengan (20-30) cm di musim hujan, jaring atau shadding net, rumah plastik, penggunaan perangkap. Sesuai dengan keadaan pada saat ini bahwa harga cabe merah sama pedas dengan namanya diamana terus mengalami peningkatan.

Di Nagari Sungai Landia Kecamatan IV Koto baru-baru ini, petani yang tergabung dalam Kelompoktani Mubarakah sedang melaksanakan budidaya komoditas cabe merah bertempat di lahan kolektif kelompoktani tersebut. Pada lahan kolektif kelompok seluas lebih kurang 0,5 hektare di Jorong Kampuang Baruah akan ditanami cabe merah yang diiringi dengan paket Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
Perencanaan kegiatan kelompok berkaitan budidaya cabe ini dilakukan dalam pertemuan kelompok bertempat di lahan kolektif kelompoktani Mubarakah Jorong Kampuang Baruah yang didampingi oleh Ichsan Kurniawan, SP. Pada pertemuan tersebut membahas pengaturan pola tanam dan jadwal tanam serta prediksi kebutuhan pasar khususnya komoditas cabe merah.

Pertemuan ini juga di hadiri Susi Wahyuni, seorang mahasiswa Universitas Andalas yang tengah melakukan penelitian dalam tugas akhirnya yang mengambil tema penelitian "Evaluasi Penerapan SL-PHT" di Kelompotani Mubarakah. Diskusi panjang diselingi dengan istirahat siang sebentar bersama seluruh anggota diharapkan akan memberikan gambaran tentang penelitian yang tengah dia dilakukan.
 
(Dok. Mubarakah, Selalu Terjalin Keakraban dalam Pertemuan Kelompok bersama PPL Ichsan Kurniawan,SP)
 
Disela percakapan dalam pertemuan, Ichsan Kurniawan menyampaikan: "Alhamdulillah sampai saat ini dengan berpedoman kepada pengalaman, informasi (internet) serta kondisi lainnya anggota masih bisa memperoleh panen bagus di saat harga mulai merangkak naik (tinggi) khusus untuk komoditas cabe merah".

Sesuai pengalaman 2 kali musim tanam sebelumnya, dengan penerapan paket yang sama melalui penerapan paket PHT cabe merah di kelompoktani ini, alhamdulillah dapat meminimalisir biaya produksi hampir 70 % dibandingkan dengan budi daya secara konvensional, ujar Junaidi sekretaris kelompoktani Barokah.

Selain guna memperkirakan panen di saat harga "pedas" pembahasan pengaturan strategi pola tanam yang juga dilakukan pada awal pembukaan areal dimana disesuaikan dengan kondisi lokal dengan budidaya yang dilaksanakan kelompok pada beberapa lokasi lahan kolektif kelompok dan alhamdulillah membuahkan hasil sehingga pengupayaan "panen berlanjut" dapat terlaksana meski masih jauh dari perkiraan. Mudah2an pengalaman, perhitungan tepat serta kegigihan mampu berbuah baik dalam budidaya ini, (Ichsan K).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERKEMBANGAN POPULASI HAMA TIKUS

Ichsan Kurniawan,SP, M.Si Tanaman padi ( Produsen ) akan lebih cepat habis karena jumlah tikus banyak sedangkan pemangsa tikus ( Ular ) mu...