Selasa, 07 Agustus 2012

Agribisnis dan Subsistemnya


Pada dasarnya agribisnis merupakan suatu sistem dimana sistem tersebut dapat didefinisikan sebagai sekumpulan unsur-unsur (subsistem-subsistem ) yang saling berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang tedrtentu. Karakteristik atau ciri-ciri suatu sistem sendiri adalah sebagai berikut :
1. Terdiri atas unsur-unsur/komponen-komponen/subsistem-subsistem yang membentuk satu kesatuan.
2.   Ada tujuan dan saling ketergantungan antara subsistem.
3.     Ada interaksi antar subsistem.
4.  Mengandung mekanisme, kadang-kadang disebut juga sebagai transformasi.


Ada lingkungan yang mengakibatkan dinamika sistem (cuaca, lingkungan ekonomi, sosial-budaya, hukum dan politik, perkembangan teknologi, persaingan, kekuatan eksternal lainnya). 

Pengertian agribisnis sebagai suatu sistem dikemukakan  oleh pencetus agribisnis, yaitu Davis dan Goldberg (1957) sebagai berikut :
"Agribusiness is the sum total of all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production activities on the farm; and the storage, processing and distribution of farm comodities and items made form them" (Agribisnis adalah jumlah total dari seluruh kegiatan yang melibatkan pembuatan dan penyaluran sarana usahatani; kegiatan produksi di unit usahatani; penyimpanan, pengolahan dan distribusi komoditas usahatani dan berbagai produk yang dibuat darinya).



Berikut ini kami sajikan secara singkat masing-masing subsistem agribisnis ini dari hulu sampai hilir :

1.    Subsistem Pasokan Input  
Subsistem pasokan input atau sektor masukan ini adalah mewadahi semua pengusaha, baik skala kecil, menengah maupun besar yang menyediakan atau memasok input bagi para petani di subsistem usahatani (on-farm atau agro-production). Mereka adalah para pemasok benih/bibit tanaman, ternak dan ikan; produsen pupuk, pestisida, makanan ternak/ikan, alat dan mesin pertanian, vaksin hewan, bahan bakar; para pemasok tenaga kerja (hewan dan manusia) dan sektor pembiayaan misalnya Bank Pertanian, koperasi kredit, dan sebagainya. Subsistem pemasok input mempunyai peranan penting dalam meningkatkan efisiensi usahatani (penggunaan mesin­-mesin pertanian yang dapat menghemat pemakaian tenaga kerja manusia, terutama di daerah kekurangan penduduk) dan produktivitas hasil (penggunaan bibit unggul dan pupuk buatan), serta perluasan usahatani (melalui peminjaman modal dari lembaga pembiayaan usahatani). Di AS misalnya, pada tahun 1986 para petani membeli sekitar 70 persen dari semua input yang mereka gunakan dalam proses produksi di tingkat usahatani. Di Indonesia angka tersebut mungkin tidak jauh berbeda khususnya untuk para petani modern (petani berdasi) dan usahatani dalam bentuk perkebunan (estate), tetapi mungkin lebih rendah untuk petani kecil atau petani pada umumnya. Karena itu, sektor input yang efisien, yang mampu memasok input dalam jumlah dan waktu yang tepat merupakan fakta penentu untuk meningkatkan atau paling tidak mempertahankan peningkatan efisiensi produksi yang telah dicapai pada saat sebelumnya. Di Indonesia, para petani tidak jarang menghadapi kesulitan dalam memperoleh input utama seperti pupuk, pakan, pestisida/obat-obatan veteriner dan kredit usahatani yang menyebabkan tidak optimalnya hasil dan pendapatan yang diperoleh petani. Pupuk dan pestisida adakalanya sulit diperoleh pada tempat dan waktu yang dibutuhkan dan pencairan kredit yang datangnya terlambat.Di Indonesia institusi pemerintah yang bertanggung jawab untuk memajukan sektor ini terdiri atas: Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Keuangan dan mungkin juga Departemen Koperasi dan UKM.
2. Subsistem Usahatani
 Ini adalah sektor pusat (inti) dalam agribisnis. Apabila ukuran, tingkat output, dan efisiensi sektor ini meningkat pesat, sektor lain (off-farm) juga akan ikut berkembang baik. Baik buruknya keadaan sektor ini akan berdampak langsung terhadap situasi keuangan sektor hulu (sektor input) dan sektor hilir (pengolahan dan distribusi/pemasaran). Di Indonesia subsistem ini barangkali yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Di sini berhimpun jutaan petani kecil/gurem, ribuan petani menengah dan ratusan petani skala besar. Di Indonesia tugas untuk memajukan subsistem ini berada di bawah tanggung jawab beberapa departemen yaitu: Departemen Pertanian (komoditas pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan), Departemen Kehutanan (tanaman hutan, lebah madu) dan Departemen Kelautan dan Perikanan (hasil laut dan ikan). Dalam sistem agribisnis, subsistem inilah barangkali yang kinerjanya belum begitu memuaskan (bahkan mungkin yang paling rendah) dibandingkan tiga subsistem yang lainnya.

3. Subsistem Pasca Panen.
Sektor ini bertanggung jawab atas pengubahan bentuk bahan baku yang dihasilkan sektor usahatani menjadi produk konsumsi akhir pada tingkat pengecer. Di AS inilah sektor terbesar di antara subsistem yang lainnya. Di Indonesia sektor ini mungkin nomor dua terbesar, setelah sektor usahatani. Sektor ini rnenghasilkan nilai tambah paling besar dibandingkan subsistem lainnya. lndustri pangan olahan, jamu dan kosmetika, serta industri tekstil di Indonesia banyak dikuasai dan dikendalikan oleh beberapa perusahaan besar baik perusahaan domestik maupun perusahaan asing/multinasional. Karena menghasilkan nilai tambah terbesar maka sektor ini diyakini dapat menjadi sektor penarik bagi sektor usahatani. Maka prioritas pengembangan sektor industri di Indonesia pada saat ini kiranya lebih tepat pada pembenahan sektor agroindustri ini, bukan pada sektor industri hi-tech seperti pesawat terbang, elektronika dan semacamnva.

2.    Subsistem Distribusi dan Pemasaran.
Distribusi dan pemasaran produk agribisnis yang efisien perlu diciptakan. Para pelaku di sektor distribusi dan pemasaran melibatkan para pedagang besar dan pedagang eceran. Para pedagang besar produk primer membeli produk dari pedagang pengumpul atau langsung dari para petani dan menjualnya kembali kepada para pedagang eceran atau kepada perusahaan agroindustri. Untuk pemasaran produk-produk olahan banyak melibatkan para pedagang besar dan ribuan atau bahkan jutaan pedagang eceran di Indonesia usaha di sektor distribusi ini banyak menyediakan lapangan kerja.

1 komentar:

  1. http://www.teorilengkap.wordpress.com adalah situs yang menyediakan berbagai macam materi kuliah, artikel, jurnal agribisnis pertanian, ekonomi, manajemen. Menyediakan berbagai macam teori dan program analisis data seperti analisis Path, Regresi, Korelasi, analisis deskriptif seperti Tabel Silang, IPA, analisis pengambilan keputusan atau AHP, analisis SWOT, analisis keuangan NPV, PV, FV, PMT. Menyediakan pelayanan bimbingan skripsi. Melayani pengolahan data. [Kontak: Darmawanto.agb@gmail.com dan URL:http://www.teorilengkap.wordpress.com]

    BalasHapus

PERKEMBANGAN POPULASI HAMA TIKUS

Ichsan Kurniawan,SP, M.Si Tanaman padi ( Produsen ) akan lebih cepat habis karena jumlah tikus banyak sedangkan pemangsa tikus ( Ular ) mu...