Tomcat yang memiliki nama ilmiah Paederus riparius ini tiada hentinya menyebar
teror lewat racun yang dikeluarkannya. Meskipun Paederus kumbang tidak
menggigit atau menyengat, Kumbang ini perlu diwaspadai, karena mereka
dapat mengeluarkan toxin bila bersentuhan dengan kulit manusia secara
langsung. Bisa juga dengan sentuhan tidak langsung melalui handuk, baju
atau alat lain yang tercemar oleh racun tomcat tersebut. Itu sebabnya,
jika sudah terkena dermatitis otomatis seperti seprei dan uba rampe-nya,
handuk maupun alat-alat yang disinyalir terkena racun tomcat harus
dibersihkan. Toxin yang dihasilkan biasa disebut Pederin menyebabkan
Kulit iritasi hasil dari kontak dengan pederin racun yg menyebabkan
bengkak di Hemolimf. racun ini diproduksi, bukan oleh kumbang sendiri,
tetapi oleh bakteri endosimbion, mungkin beberapa spesies Pseudomonas.
Berikut "first aid" untuk serangan/ efek yang ditimbulkan tomcat :
Cukup dikibas saja. Sebab, kalau Tomcat tersebut mati saat menempel
di kulit, toksinnya juga ikut keluar. Itu yang menyebabkan luka merah
yang gatal dan terasa panas.
Termasuk juga saat menjemur pakaian
dan handuk di halaman rumah. Masyarakat diharap bisa sadar lingkungan.
Hal ini supaya pakaian dan handuk yang diletakkan di luar ruangan tidak
terjangkit toksin Serangga Tomcat.
Jika sudah terlanjur terkena
toksin, menyarankan supaya masyarakat berinisiatif untuk membersihkan
kulit dengan air dan sabun.
Kalau digaruk, rasa gatalnya bisa semakin menimbulkan panas
Toxin/ racun dari Tomcat dikabarkan bisa menjadi racun yang sangat berbahaya untuk kulit
manusia. Dari pemaparan korban-korban sengatan Tomcat, mereka mengalami
luka memerah di kulit hampir seperti herpes. Luka itu kalau digaruk bisa
semakin menyebar hingga ke seluruh bagian tubuh.Bahkan, luka
memerah ini bisa menjadi sangat panas sekali bila terus digaruk.
Kalaupun bisa disembuhkan, toksin TOmcat ini akan meninggalkan bekas
luka yang menghitam di kulit.
Link Literatur
Selamat datang di Dangau Petani Kreatif. Blog ini berisikan informasi kreatif seputar pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan Ketahanan Pangan. Semoga materi blog ini memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal 'alamin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PERKEMBANGAN POPULASI HAMA TIKUS
Ichsan Kurniawan,SP, M.Si Tanaman padi ( Produsen ) akan lebih cepat habis karena jumlah tikus banyak sedangkan pemangsa tikus ( Ular ) mu...
-
oleh ICHSAN KURNIAWAN,SP Spodoptera frugiperda atau Fall Armyworm (FAW) adalah hama jenis baru di Indonesia. Hama ini menyerang tanaman ja...
-
Penyuluhan Pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mem...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar