Pada tahun 2014 pertanian organik mulai diminati di Nagari Sungai Landia. Beberapa kelompok tani mulai eksis dengan produk organik seperti Mubarakah, Sakato Gantiang dan Bawah Tampaik. Teknis dan sistem ramah lingkungan yang menjadi esensinya membuat anggota kelompok sangat tertarik untuk selalu menerapkan sekaligus menyampaikan pesan penerapannya kepada masyarakat luas, baik pada wilayah binaan Nagari Sungai Landia secara khusus maupun Kabupaten Agam secara umum.
Berawal dari beberapa unit sekolah lapang yang pernah diadakan semenjak 2010, teknis organik mulai dilirik oleh petani hingga saat ini beberapa anggota tetap dengan penerapannya di lahan masing masing.
Selain itu pembuatan "doping tanaman" berbahan dasar sumberdaya lokal atau zat perangsang tumbuh banyak teknik lain yang semakin berkembang. Berikut salah satu teknis pembuatan yang dapat dijadikan referensi.
A.
|
Alat dan Bahan :
|
|
-
|
Irisan Rebung 1
kg
|
|
-
|
Gula Tebu (Saka)
1 kg
|
|
-
|
Ruap Tebu/ Air
Kelapa 5 liter (1 sember)
|
|
-
|
Irisan Anakan
Pisang 1 kg
|
|
-
|
Baskom
|
|
-
|
Alat Pengaduk
|
|
B.
|
Pelaksanaan Kegiatan :
|
|
1.
|
Dengan memotong dan menghaluskan rebung/ anakan pisang atau kedua
bahan tersebut.
|
|
2.
|
Gula tebu/ ruap tebu/ atau dan air kelapa dimasukkan ke dalam
ember/ baskom.ke dalam irisan dan dimasukkan ke dalam baskom.
|
|
3.
|
Hasil irisan rebung atau anakan pisang dimasukkan ke dalam 5 liter
(1 ember) air kelapa atau gula tebu.
|
|
4.
|
Perbandingan yang dimasukkan yakni 1 : 1 antara bahan satu dengan
bahan kedua.
|
|
5.
|
Ramuan zat perangsang tumbuh diaduk kemudian ditutup dan di
biarkan selama 1 minggu.
|
|
5.
|
Pengaplikasian ramuan ini bisa dilakukan dengan menyiramkan ramuan
yang telah dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1 : 5 dengan air.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar