oleh : ICHSAN KURNIAWAN,SP
Usaha dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mencapai kesejahteraan, yakni dalam memenuhi kebutuhan materil & spiritual dimana kebutuhan materil
dapat dipenuhi melalui perolehan
pendapatan (income), sementara kebutuhan spiritual dapat terpenuhi apabila pelaku agribisnis dapat
memenuhi kebutuhan & kepuasan konsumen.
Untuk itu agribisnis harus dikelola secara benar agar kinerja usaha
mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi. Hal ini dapat diukur melalui analisis
usaha / bisnis dari data-data yang tercatat. Ya..tentu saja diharapkan secara lengkap.
Pencatatan
dan pembukuan usaha dalam agribisnis merupakan bentuk
pengukuran tertulis dari tingkat keberhasilan usaha. Maka dari itu dua hal ini mutlak diperlukan.
Nah apa pula sebenarnya
perbedaan dari keduanya. Mari kita bahas.
Pencatatan usaha sendiri merupakan serangkaian kegiatan untuk mencatat semua aktivitas
usaha yang dapat
digunakan sebagai bahan laporan, sementara
itu Pembukuan usaha merupakan suatu rangkaian
kegiatan dalam mencatat semua perubahan atau transaksi
yang telah dilakukan baik menyangkut
uang atau barang-barang berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan guna
kelancaran usaha tersebut
Lantas, apa saja jenis
dan macam pencatatan usaha tersebut? Berikut penjelasannya saya tuangkan secara
detail.
Macam-macam Pencatatan Usaha
1.
Pencatatan Data Inventaris, yakni
mencatat seluruh inventaris yang dimiliki suatu
perusahaan agribisnis pada waktu tertentu; menilai masing-masing inventaris
untuk membantu dalam menetapkan kekayaan (assets) dan hutang (leabilities);
membandingkan nilai inventaris pada tahun sekarang dengan tahun sebelumnya;
sebagai bahan untuk membuat pencatatan neraca (balance sheet) untuk
laporan usaha.
2.
Pencatatan Data Produksi,
merupakan mencatat
kegiatan-kegiatan dalam proses produksi,
yaitu: tenaga kerja yg digunakan; jumlah produksi; bagian produksi yang
dikonsumsi sendiri dan membandingkan jumlah produksi saat ini dengan
tahun-tahun sebelumnya.
Produksi
usaha pertaninan selalu dicatat dalam satuan. Pencatatan dalam bentuk fisik
merupakan ciri dari catatan ini yang menunjukkan jumlah produksi; jumlah bahan
/ sarana produksi yang digunakan serta memberikan keterangan untuk persiapan
suatu perencanaan usaha. Dalam jangka pendek, catatan produksi ini sangat
penting untuk memilih tanaman / ternak / komoditi apa yang baik untuk
pengembangan usaha.
Beberapa
jenis pencatatan ini antara lain :
-
Catatan Produksi Tanaman.yang dicatat dalam buku sederhana tentang jenis komoditi, lahan / tempat, biaya produksi/input &
produksi/output.
-
Catatan Pengolahan Tanah yang mencatat tentang waktu, alat,
tenaga kerja dan biaya-biaya
yang dikeluarkan.
-
Catatan Ternak yakni
pencatatan-pencatatan tentang
peningkatan produktifitas dan
untuk seleksi.
-
Catatan Tenaga Kerja yang dapat
dibuat harian, jumlah tenaga kerja, jenis (Laki-laki, perempuan, anak-anak),
biaya tenaga kerja (keluarga / upahan)
dan peralatan yang digunakan.
-
Catatan Pakan yakni volume
pakan yg diberikan harus dicatat dengan tepat karena pakan merupakan bagian
yang terbesar untuk kebutuhan ternak
-
Catatan Pemakaian Produksi Usaha yaitu berisi catatan pembelian & penjualan produksi usaha,
jumlah pemakaian. Perubahan pada inventaris perlu tercatat dengan baik.
3.
Pencatatan Data Keuangan
Macam macamnya adalah
-
Catatan bukti transaksi
bisnis, merupakan dokumen asli bahan utama berupa “ slip “ atau
bukti-bukti penjualan; penerimaan; cek; faktur-faktur; kartu jam kerja;
rekening; dsb.
-
Jurnal, adalah catatan semua
transaksi bisnis dalam urutan kronologis, perkiraan berjalan (running
account) dari transaksi kegiatan sehari-hari. Disebut juga sebagai catatan
awal untuk bisnis (book of original
entry).
-
Buku Besar , disebut juga
perkiraan / rekening (account). Perkiraan
adalah: catatan terpisah untuk setiap kategori informasi, misal:
mengenai aktiva (assets); kewajiban / pasiva (leabilities);
informasi tentang pendapatan dan beban. Pemindahan dari jurnal ke buku besar
disebut pemosan (posting) dan untuk jangka yang teratur.
Pembukuan Usaha
1. Neraca, merupakan ikhtisar
dari semua hak milik hutang dan penanaman modal yang telah dilakukan oleh
pemilik dalam bisnis. Neraca terdiri dari 3 komponen, yaitu: komponen yang
menggambarkan kekayaan (assets/aktiva); yg menggambarkan semua hutang (leabilities
/ pasiva); selisih antara kekayaan dan hutang (nilai bersih / saldo).
- Assets lebih besar dari hutang : saldo positif dan
merupakan kekayaan bersih perusahaan (owner’s equity).
- Hutang lebih besar dari assets : maka nilai bersih
disebut saldo negatif (perusahaan defisit).
- Saldo disimpan disebelah neraca yang jumlahnya lebih kecil,untuk
menjadikan neraca seimbang.
Bentuk neraca
a. Bentuk Staffel (satu halaman), dimana daftar harta (kekayaan), hutang dan modal tersusun secara berurutan dari atas kebawah.
b. Bentuk Skontro (dua
halaman), dimana daftar harta (kekayaan) sebelah kiri / debet,
daftar hutang dan modal di sebelah kanan/ kredit.
2. Laporan Laba-rugi, adalah
ringkasan dari semua penerimaan ditambah keuntungan dikurangi
semua pengeluaran ditambah kerugian, sama dengan pendapatan bersih
/ kerugian bersih dalam jangka waktu tertentu, contoh terlampir.
Laba merupakan
tolok ukur utama atas efisiensi manajemen.
3. Laporan arus tunai, disebut juga
laporan arus sumber dan pemakaian uang, catatan keluar masuknya uang oleh transaksi-transaksi
keuangan selama waktu tertentu, terdiri;
a.
Arus masuk tunai .
sumber berasal dari hasil-hasil penjualan
produk dan pembayaran-pembayaran dari pemerintah (dana subsidi); hasil
penjualan barang-barang produksi; pendapatan dari sumber luar pertanian
seperti: bunga modal, deviden dan
upah; penjualan kertas berharga; pinjaman
dan modal milik pribadi dari
luar perusahaan agribisnis.
b.
Arus keluar tunai .
sumber berasal dari biaya operasional; investasi
modal seperti: tanah, bangunan dsb;
pembelian kertas-kertas berharga; pembayaran hutang uang; pengeluaran uang
tunai untuk konsumsi, pajak, pembayaran
deviden, bunga; penarikan modal milik pribadi untuk hadiah dan liburan,dsb.Disadur dari berbagai sumber.
Sumber literatur darimana?trm ksh
BalasHapus