IV Koto - Berbagai bentuk eksploitasi terhadap alam untuk mendapatkan
nilai manfaat sebesar-besarnya merupakan hal lumrah dilakukan hingga
saat ini. Penggunaan zat-zat tidak ramah lingkungan pun menjadi pilihan
yang telah diwariskan sejak berpuluh-puluh tahun lalu.
Berusaha tani menggunakan pupuk maupun pestisida berbahan kimia sintetis
merupakan hal biasa. Dampak negatif terhadap tubuh pun semakin dirasa
seiring dengan tanah yang tidak ramah lagi dan cenderung menurun
produktifitasnya.
Adalah Junaidi Imam Sati, pria kelahiran 36 tahun lalu ini turut
menggagas usaha pertanian yang sehat dan ramah lingkungan di Kecamatan IV
Koto. Aktif berusaha tani sebagai pekerjaan utama, Imam menjadi pembeda
ditengah-tengah petani kebanyakan. Mendekatkan usaha tani secara organik
pun dilakukan sejak beberapa tahun belakangan.
Memulai usaha pertanian dengan bertanam terung, pertemuannya dengan
penyuluh IV Koto, Ickhsan Kurniawan menggerus pikirannya tentang
pertanian organik. Banyak nilai positif yang didapat, membuat Imam
semakin fokus terhadap pertanian organik dan bergabung dengan kelompok
tani Mubarakah Sungai Landia, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
(Dok. Bapeluh Media Center (BMC), Monisfar,S.Sos Meninjau Langsung Inovasi Andalan Imam bersama PPL Ichsan Kurniawan,SP)
Sempat menuai cemoohan dan sindiran, namun secara perlahan dan pasti
kegigihannya membuahkan hasil. Menggunakan penerapan ilmu dan teknologi
yang diperoleh dari berbagai sumber, saat ini Imam memiliki sepuluh
penerapan teknologi yang menjadi inovasi dan kreasi jitu dibawah binaan Ichsan Kurniawan,SP (PPL) dan Adri,SP (POPT). Menggunakan
bahan-bahan dari alam, menjadi ramuan yang ramah lingkungan dan
memberikan kesehatan.
Dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki saat ini, telah banyak
masyarakat IV Koto yang meniru dan turut melakoni pertanian organik.
Menjadi inspirator dan mediator pun harus dilakukan. Saat ini, pertanian
organik di IV Koto sangat familiar dengan petani yang satu ini.
Hasil lain dari jerih payahnya yakni masuknya dalam kategori Penilaian Petani Berprestasi Tahun 2016. Inovasi Imam langsung ditinjau lapang oleh Monisfar,S.Sos Kepala BP4K2P Kabupaten Agam. Apresiasi besar diperolehnya dari Kepala Bapeluh penggagas Bapeluh Media Center (BMC) tersebut. Monisfar meminta Junaidi Imam Sati tak berhenti untuk berinovasi demi mendapatkan teknologi tepat yang mampu berkontribusi dalam dunia pertanian ke depan. (Ichsan K, 3/3
2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar