Pada dasarnya
agribisnis merupakan suatu sistem dimana sistem tersebut dapat didefinisikan sebagai sekumpulan unsur-unsur (subsistem-subsistem
) yang saling berhubungan melalui berbagai bentuk interaksi dan bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan yang tedrtentu. Karakteristik atau
ciri-ciri suatu sistem sendiri adalah sebagai berikut :
1. Terdiri atas
unsur-unsur/komponen-komponen/subsistem-subsistem yang membentuk satu kesatuan.
2. Ada tujuan dan saling ketergantungan antara subsistem.
3.
Ada
interaksi antar subsistem.
4. Mengandung
mekanisme, kadang-kadang disebut juga sebagai transformasi.
Ada lingkungan yang mengakibatkan dinamika
sistem (cuaca, lingkungan ekonomi, sosial-budaya, hukum dan politik,
perkembangan teknologi, persaingan, kekuatan eksternal lainnya).
Pengertian
agribisnis sebagai suatu sistem dikemukakan
oleh pencetus agribisnis, yaitu Davis dan Goldberg (1957) sebagai
berikut :
"Agribusiness is the sum total of all
operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies;
production activities on the farm; and the storage, processing and distribution
of farm comodities and items made form them" (Agribisnis adalah jumlah
total dari seluruh kegiatan yang melibatkan pembuatan dan penyaluran sarana
usahatani; kegiatan produksi di unit usahatani; penyimpanan, pengolahan dan
distribusi komoditas usahatani dan berbagai produk yang dibuat darinya).
Berikut ini kami sajikan secara singkat masing-masing
subsistem agribisnis ini dari
hulu sampai hilir :
1.
Subsistem Pasokan Input
Subsistem pasokan input atau
sektor masukan ini adalah mewadahi semua pengusaha, baik skala kecil, menengah
maupun besar yang menyediakan atau memasok input bagi para petani di subsistem
usahatani (on-farm atau agro-production). Mereka adalah para pemasok
benih/bibit tanaman, ternak dan ikan; produsen pupuk, pestisida, makanan
ternak/ikan, alat dan mesin pertanian, vaksin hewan, bahan bakar; para pemasok
tenaga kerja (hewan dan manusia) dan sektor pembiayaan misalnya Bank Pertanian,
koperasi kredit, dan sebagainya. Subsistem pemasok input mempunyai peranan
penting dalam meningkatkan efisiensi usahatani (penggunaan mesin-mesin
pertanian yang dapat menghemat pemakaian tenaga kerja manusia, terutama di daerah
kekurangan penduduk) dan produktivitas hasil (penggunaan bibit unggul dan pupuk
buatan), serta perluasan usahatani (melalui peminjaman modal dari lembaga
pembiayaan usahatani). Di AS misalnya, pada tahun 1986 para petani membeli
sekitar 70 persen dari semua input yang mereka gunakan dalam proses produksi di
tingkat usahatani. Di Indonesia angka tersebut mungkin tidak jauh berbeda
khususnya untuk para petani modern (petani berdasi) dan usahatani dalam bentuk
perkebunan (estate), tetapi mungkin lebih rendah untuk petani kecil atau petani
pada umumnya. Karena itu, sektor input yang efisien, yang mampu memasok input
dalam jumlah dan waktu yang tepat merupakan fakta penentu untuk meningkatkan
atau paling tidak mempertahankan peningkatan efisiensi produksi yang telah
dicapai pada saat sebelumnya. Di Indonesia, para petani tidak jarang menghadapi
kesulitan dalam memperoleh input utama seperti pupuk, pakan,
pestisida/obat-obatan veteriner dan kredit usahatani yang menyebabkan tidak
optimalnya hasil dan pendapatan yang diperoleh petani. Pupuk dan pestisida
adakalanya sulit diperoleh pada tempat dan waktu yang dibutuhkan dan pencairan
kredit yang datangnya terlambat.Di Indonesia institusi pemerintah yang
bertanggung jawab untuk memajukan sektor ini terdiri atas: Departemen
Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Keuangan dan mungkin juga Departemen
Koperasi dan UKM.
2. Subsistem
Usahatani Ini adalah sektor pusat (inti) dalam agribisnis. Apabila ukuran, tingkat output, dan efisiensi sektor ini meningkat pesat, sektor lain (off-farm) juga akan ikut berkembang baik. Baik buruknya keadaan sektor ini akan berdampak langsung terhadap situasi keuangan sektor hulu (sektor input) dan sektor hilir (pengolahan dan distribusi/pemasaran). Di Indonesia subsistem ini barangkali yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Di sini berhimpun jutaan petani kecil/gurem, ribuan petani menengah dan ratusan petani skala besar. Di Indonesia tugas untuk memajukan subsistem ini berada di bawah tanggung jawab beberapa departemen yaitu: Departemen Pertanian (komoditas pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan), Departemen Kehutanan (tanaman hutan, lebah madu) dan Departemen Kelautan dan Perikanan (hasil laut dan ikan). Dalam sistem agribisnis, subsistem inilah barangkali yang kinerjanya belum begitu memuaskan (bahkan mungkin yang paling rendah) dibandingkan tiga subsistem yang lainnya.
3. Subsistem
Pasca Panen.
Sektor ini bertanggung jawab atas
pengubahan bentuk bahan baku yang dihasilkan sektor usahatani menjadi produk
konsumsi akhir pada tingkat pengecer. Di AS inilah sektor terbesar di
antara subsistem yang lainnya. Di Indonesia sektor ini mungkin nomor dua
terbesar, setelah sektor usahatani. Sektor ini rnenghasilkan nilai tambah
paling besar dibandingkan subsistem lainnya. lndustri pangan olahan, jamu dan
kosmetika, serta industri tekstil di Indonesia banyak dikuasai dan dikendalikan
oleh beberapa perusahaan besar baik perusahaan domestik maupun perusahaan
asing/multinasional. Karena menghasilkan nilai tambah terbesar maka sektor ini
diyakini dapat menjadi sektor penarik bagi sektor usahatani. Maka prioritas
pengembangan sektor industri di Indonesia pada saat ini kiranya lebih tepat
pada pembenahan sektor agroindustri ini, bukan pada sektor industri hi-tech
seperti pesawat terbang, elektronika dan semacamnva.
2.
Subsistem
Distribusi dan Pemasaran.
Distribusi dan
pemasaran produk agribisnis yang efisien perlu diciptakan. Para pelaku di
sektor distribusi dan pemasaran melibatkan para pedagang besar dan pedagang
eceran. Para pedagang besar produk primer membeli produk dari pedagang
pengumpul atau langsung dari para petani dan menjualnya kembali kepada para
pedagang eceran atau kepada perusahaan agroindustri. Untuk pemasaran
produk-produk olahan banyak melibatkan para pedagang besar dan ribuan atau
bahkan jutaan pedagang eceran di Indonesia usaha di sektor distribusi ini
banyak menyediakan lapangan kerja.
http://www.teorilengkap.wordpress.com adalah situs yang menyediakan berbagai macam materi kuliah, artikel, jurnal agribisnis pertanian, ekonomi, manajemen. Menyediakan berbagai macam teori dan program analisis data seperti analisis Path, Regresi, Korelasi, analisis deskriptif seperti Tabel Silang, IPA, analisis pengambilan keputusan atau AHP, analisis SWOT, analisis keuangan NPV, PV, FV, PMT. Menyediakan pelayanan bimbingan skripsi. Melayani pengolahan data. [Kontak: Darmawanto.agb@gmail.com dan URL:http://www.teorilengkap.wordpress.com]
BalasHapus